Artikel ini adalah nasehat bagi umat muslim pada umumnya, dan para pemimpin2 pada khususnya yang masih saja mendatangani orang pintar (baca:dukun) dan menganggap padanya (dukun) terdapat solusi dalam memajukan usahanya (perusahaannya) Naudzubillah
Download Kajiannya disini >> DOWNLOAD <<
Berkata Syaikh Muhammad Al-Imam :” Alasan saya menulis kitab ini (masalah sihir) sebagai bentuk perlawanan kepada para tukang sihir, ahli Nujum dan Dukun. Karena mengadakan perlawanan kepada mereka termasuk sebagai sebesar-besar pembelaan terhadap islam dan kaum Muslimin”. (Irsyaadun Naadzor ila Ma’rifat alaamaatis saahir, Syaikh Muhammad Al-Imam. Hal : 3 )
Berkata Syaikh Sholeh Al-Faudzan. ” Wajib bagi seorang penuntut ilmu untuk memperhatikan permasalahan ini (bahaya dukun dan tukang sihir) dan supaya kalian memperingatkan dari bahaya mereka, mengingkarinya, karena kebanyakan manusia tersamar dari pengetahuan tentang masalah ini dan tertipu oleh mereka”(Iaanatul Mustafid jilid 1, Syaikh Sholeh Al-Faudzan, jilid 1 hal 376)
PERTAMA : PENGERTIAN DUKUN DAN YANG SEMISALNYA
Al-’Araaf (paranormal), Al-Kaahin (dukun), Al-Munajjim (ahli nujum), Ar-Rammal (tukang ramal) nama-nama ini adalah bagi orang yang mengklaim dirinya mengetahui sesuatu dari ilmu ghaib tetapi cara mereka berbeda.
Al-’Araaf (paranormal) adalah orang yang mengaku mengetahui sesuatu perkara-perkara yang lampau berdalil dengannya untuk menunjukkan tempat dan barang yang hilang dan semisalnya dan dikatakan juga seperti ini kahin (dukun).
Al-Kaahin (dukun) adalah seorang yang mengambil berita dari pencurian berita dari langit dan mengabarkan dari perkara – perkara ghaib pada masa yang akan datang. dikatakan juga “kahin” (dukun) adalah orang yang mengabarkan apa yang ada di hati orang.
Al-Munajjim (Ahli Nujum) adalah orang yang menjadikan sandaran keadaan perbintangan atas kejadian di bumi.
Ar-Rammal (Tukang ramal) adalah orang yang mengaku mengetahui perkara yang ghaib dengan cara memukul dengan tongkat dan membuat garis di dalam meramal.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah : “Al-Araaf” (paranormal) nama untuk dukun dan ahli nujum dan tukang ramal dan semisal mereka dari orang – orang yang berbicara dalam mengetahui perkara-perkara dengan cara seperti ini” (Al-Jamiul Faried Li as’ilati wal ajwibah ala kitabit tauhid, Syaikh Abdullah bin Jarullah : 93-94 ) . Pahami benar-benar pengertian diatas, jadi apapun nama dan panggilannya jika dia mengaku-ngaku mengetahui perkara yang ghaib maka hukumnya sama apapun namanya, “orang pintar”, “mbah”, ” juru kunci” , “ahli metafisika”, “ilusionis” “mentalis”, “shaman” “supranatural” ”Ahli Hipnotis” atau apapun namanya kalau hakekatnya sama maka hukumnya sama
Pengertian Sihir
Sihir secara bahasa : “Apa yang tersembunyi dan lembut sebabnya” (Al Jadid Syarh Kitab Tauhid : 220)
Secara istilah : Adalah ikatan-ikatan, jampi-jampi, perkataan yang berkata dengannya atau ditulis dengannya atau melakkan sesuatu yang berdampak pada badan orang yang disihir, atau pada hatinya atau akalnya tanpa secara langsung , dan sihir mempunyai hakekat, diantaranya dapat membunuh, membuat sakit, membuat suami tidak dapat menggauli istrinya dan diantaranya memisahkan seorang suami dan istrinya dan apa yang dapat membuat benci satu diantara keduanya kepada yang lain atau saling mencintai dengan yang lain. (Mugni bab hukmu murtad, faslu Fis Sihri jilid 12 hal 131)
Tukang Sihir adalah orang yang mengadakan kesepakatan dengan syaitan yang dengannya ia melakukan perbuatan, syirik dan kekufuran sebagai balasan atas bantuan dan ketaatan yang dilakukan oleh syaitan kepadanya dari apa-apa yang dimintainya. (Shaarrimul Bataar fit tashdilus sharotil asrroor, Syaikh Wahid Abdussalam Al-Bali)
Faedah dari Syaikh Muhammad Al-Imam : “Macam sihir yang menggunakan bantuan syaitan, ada tiga macam :
1. Sihir Hitam ( Black Magic )
2. Sihir Merah ( Red Magic)
3. Sihir Putih (White Magic)
Sihir merah dan hitam , macam sihir tegak dibangun keduanya di atas mencela Allah, RasulNya, ayat-ayat-Nya dan menghina kehormatan Al-Qur’an sebagaimana hal ini disebutkan oleh seorang tukang sihir yang bernama At-Thuhiy dalam kitabnya yang berjudul ” Sihir Merah” . Perkara-perkara yang penyihir dengan macam ini melakukan berbagai perkara diantaranya menulis ayat Al-Qur’an dan meletakkannya di tempat-tempat yang najis (kotor) seperti betis orang sakit bahkan meletakkan di kemaluan (semoga Allah melindungi kita dari perbuatan itu) dan perbuatan ini terkandung pelecehan terhadap Al-Qur’an, tidak bodoh seorang muslim atas perbuatan tersebut (hal itu termasuk pelecehan terhadap Al-Qur’an). Dan hal ini sejelek-jelek jalan kekufuran.
Sihir putih adalah ibarat atau ungkapan dari perbuatan Ta’awwudz Syirkiyah (memohon perlindungan yang terdapat kesyirikkan di dalamnya) untuk menolak sihir dan selainnya. Sungguh ta’awudz ini telah tersebar di kebanyakkan negara-negara Islam dan digunakannya sihir putih ini adalah dikarenakan sebab kuatnya penyebaran sihir hitam dan merah” (Irsyadun Nadzor ila Ma’rifati almattis sahir, Syaikh Muhammad Al-Imam : 11)
Perlu diingat hampir tidak kita jumpai dukun dan tukang sihir mengaku dirinya dukun dan tukang sihir, apabila mereka mengaku dirinya tukang sihir dan dukun tentu orang akan lari, minimal akan jarang yang “konsultasi” dengan mereka. Sebagaimana orang akan lari dari pencopet yang mengaku dirinya pencopet, atau pemerkosa yang mengaku dirinya pemerkosa, karena khawatir uangnya entar dicopet atau dirinya entar diperkosa …… !!! Berfikirlah wahai orang – orang berakal …..!!!
Sudah menjadi trik zaman dahulu, yang dilakukan syaitan menghiasi kebatilan dan kemaksiatan, begitu juga memberi nama-nama yang indah. Contoh yang mudah dan sederhana menamakan riba dengan bunga bank, siapa yang tidak suka dengan keindahan bunga. Maka jangan heran kalau mereka menamakan dirinya dengan “ orang pintar”, “ahli metafisika” “guru besar tenaga dalam atau Al hikmah”, “mentalist”, ”ilusioner” …..
Berkata Imam As-Shan’ani : ” … nama – nama (yang lain) tidak berdampak padanya merubah makna secara bahasa, akal dan syariat. Jika ada orang yang meminum sesuatu yang memabukkan dan menamakannya air tidaklah yang dia minum kecuali khamar dan hukumannya sama dengan peminum sesuatu yang memabukkan dan tambah hukuman membuat penipuan dan kedustaan didalam penamaan ….. dan yang pertama kali menamakan sesuatu yang dimurkai Alloh dan perbuatan maksiat dengan nama-nama yang indah kepada para pendengar adalah iblis (semoga Alloh melaknatnya) bahwasanya iblis berkata kepada bapaknya manusia Adam ‘Alaihissalam :
فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطَانُ قَالَ يَا آدَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لا يَبْلَى
” Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya dan berkata : Hai Adam, maukah kamu saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi (pohon kekekalan) dengan kerajaan yang tidak akan binasa “ (Qs. Thahaa :120 ) menamakan pohon yang Alloh melarang adam untuk mendekatinya dengan nama pohon khuldi (kekekalan) untuk menarik simpati menggerakan semangat untuk mendekatinya dan membuat penipuan dengan cara membuat nama sendiri. (Tathirul ‘Itiqad an adranil ilhad Syaikh Al – Imam Shan’ani : 67 dan 68 )
Berkata Ibnul Qayyim ” Dan sungguh telah mewarisi pengikutnya dengan menamakan perbuatan haram dengan nama-nama yang dicintai, seperti menamakan minuman yang memabukkan dengan nama ibunya kebahagiaan “ (Ighasatul Lafhan jilid 1 hal : 112)
Coba lihat bagaimana syaitan dan para pengikutnya menamakan kebatilan dan kemaksiatan dengan nama-nama yang indah, menamakan pohon yang Adam dilarang mendekatinya dengan pohon KEKEKALAN, dengan sebab inilah bapak kita Adam ‘alaihissalam dikeluarkan dari surga. Maka dari itu janganlah terkecoh kalau mereka menamakan ilmu sihir dengan “ilmu tenaga dalam”, dukun dan tukang sihir dengan “orang pintar”, “Kyai”, Guru besar tenaga dalam” dan- lain-lain, kalau nama berbeda tapi hakekatnya sama, maka hukumnya sama… !! mengaku dirinya mengetahui perkata ghoib, melakukan sihir maka hakekatnya tukang sihir dan dukun, walaupun apapun namanya.
KEDUA : BUKTI SYAR’I KESESATAN MEREKA
Bukti kesesatan mereka dengan mengetahui hukum mereka yaitu dukun dan tukang sihir dalam tinjauan syariat islam. Dukun dan tukang sihir dihukumi sebagai orang kafir dari dua sisi :
1. Mengaku mengetahui perkara yang ghoib
2. Beribadah atau bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada syaitan
(Silahkan lihat Qoulus Syadid Syarh Kitab Tauhid, Syaikh As-Sa’di : 97, lihat juga Al-Jaamiul Fariid li asilati wal ajwibah ‘ala kitab tauhid, Syaikh Abdulloh Bin Jarulloh)
Berkata Syaikh Ibnu Baaz Rahimahulloh : (Setelah menyebutkan beberapa hadist) “Sebagaimana di dalam hadits ini sebagai dalil atas kafirnya dukun dan tukang shir dikarenakan keduanya mengaku mengetahui perkara yang ghaib, yang demikian itu perbuatan kekafiran dikarenakan keduanya tidak bisa mendapatkan yang mereka inginkan kecuali denganmelayani jin dan beribadah kepadanya dari selain Alloh, yang demikian itu merupakan perbuatan kekufuran dan syirik kepada Alloh Subhana, dan jika membenarkan mereka mengetahui perkara yang ghaib maka hukumnya seperti mereka (Kafir) “… (Hukmu Sihri wal Kaahanah wa ma yata’alaq biha, Syaikh Ibnu Baaz : 7-8 )
Sisi pendalillan Kafirnya mereka
Sisi Pertama : Mereka mengaku mengetahui perkara yang ghoib.
Pengetahuan perkara yang ghoib merupakan kekhususan bagi Alloh, sebagaimana Alloh berfirman :
قُلْ لا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ الْغَيْبَ إِلا اللهُ
“Katakanlah tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghoib kecuali Alloh” (Qs. An-Naml : 65 )
Maka orang yang mengaku mengetahui perkara yang ghaib merupakan perbuatan kekufuran dari dua sisi :
1. Mengaku dirinya sebagai sekutu atau tandingan bagi Alloh.
Berkata Syaikh Sholeh Al-Fauzan : ” Perdukunan perbuatan syirik dikarenakan didalamnya terkandung pengakuan dukun sebagai sekutu bagi Alloh dalam ilmu ghoib ” (Mulakhos Syarh Kitab Tauhid : 217)
2. Mendustakan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang mengatakan bahwasanya hanya Alloh sematalah yang mengetahui perkara yang ghoib.
Karena dijelaskan di dalam Al-Qur’an bahwasanya hanya Alloh sematalah yang mengetahui perkara yang ghoib sebagaimana Alloh berfirman :
قُلْ لا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ الْغَيْبَ إِلا اللهُ
“Katakanlah tidak ada seorang pun dilangit dan dibumi yang mengetahui perkara yang ghoib kecuali Alloh” (Qs. An-Naml : 65 )
Nabi, malaikat, jin dukun semuanya tidak mengetahui perkara yang ghoib yang mengetahui perkara yang ghoib hanyalah Alloh semata.
1. Nabi Muhammad tidak mengetahui perkara yang ghoib
Sebagaimana Alloh berfirman mengkhabarkan perkatan Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam :
قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ
“Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak pula kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudhorotan kecuali yang dikehendaki Alloh. Dansekiranya aku mengetahui yang ghoib, tentulah aku akan membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudhorotan (Qs. Al-’Araaf : 188 )
Kalau Nabi mengetahui beberapa perkara yang akan datang atau lampau maka itu berdasarkan wahyu Alloh.
2. Malaikat tidak mengetahui perkara yang ghoib
Sebagaimana Firman Alloh :
قَالُوا سُبْحَانَكَ لا عِلْمَ لَنَا إِلا مَا عَلَّمْتَنَا
” Mereka menjawab (malaikat) : Maha Suci Engkau tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan ”(Qs. Al Baqarah : 32)
3.Jin tidak mengetahui perkara yang ghoib
Sebagaimana firman Alloh TA’ala:
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ المَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلا دَابَّةُ الأَرْضِ تَأْكُلُ مِنسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ المُهِينِ
” Maka tatkala kami telah menetapkan kematian sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya maka tatkala ia telah tersungkur tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang ghoib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan” (Qs Saba’ : 14)
4. Dukun, Tukang Ramal tidak mengetahui perkara yag ghoib
Sebagaimana firman Alloh :
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لا يَعْلَمُهَا إلا هُوَ
” Dan pada sisi Allohlah kunci-kunci semua yang ghoib tak ada yang mengetahui kecuali Dia sendiri “ (Qs. Al-An’am : 59)
Sangatlah jelas orang yang mengaku mengetahui perkara yang ghoib adalah kafir karena mendustakan Al-Qur’an
Sisi Kedua : Mereka beribadah kepada jin dengan berbagai ibadah
Berkata Syaikh Sholeh Alu Syaikh : ” Maka didapati bahwa sihir dengan segala macamnya terdapat di dalamnya menghambakan diri dan meminta pertolongan kepada syaitan, dan syaitan tidak akan melayani kecuali barangsiapa yang bertaqarrub (mendekatkan diri) kepadanya dengan sesembelihan, istighosah (meminta pertolongan) dan istiadzah (meminta perlindungan) dan semisalnya, yakni memalingkan sesuatu dari macam ibadah kepada syaitan ……Maka sihir merupakan perbuatan syirik dan tukang sihir orang Musyrik ” (Tamhied Syarh Kitab Tauhid hal. 30)
KETIGA : BUKTI KENISTAAN MEREKA
Bukti yang menunjukkan kenistaan mereka adalah mengetahui apa-apa yang mereka perbuat untuk mendapatkan ilmu sihir dan perdukunan. Tidaklah jin yang melaksanakan misi dukun atau tukang sihir mau disuruh pontang – panting kesana kemari, nyantet sana nyantet sini, melet sana melet sini kecuali ada imbalan atau ritual yang diberikan oleh dukun dan para tukang sihir berupa peribadatan kepada mereka, melakukan syirik dan kekufuran.
Diantara ritual mereka untuk mendapatkan ilmu sihir dan perdukunan. Ada diantara mereka yang melakukan cara bersumpah kepada selain Alloh atau kepada jin untuk menarik simpatinya (syaitan) dengan melakukan ritual lainnya seperti membaca mantra-mantra syirkiyah yang didalamnya terdapat bersumpah dengan jin dan berdoa kepada jin meminta pertolongan kepadanya, ini semua adalah perbuatan kesyirikan.
Diantara ritual mereka yang lain untu mencari simpati (syaitan) dengan cara menyembelih untuk selain Alloh, untuk jin seperti menyembelih ayam hitam dan dilempar di reruntuhan bangunan kemudian membaca mantra – mantara syirkiyah, berupa doa kepada jin dan lainnya. Naudzubillah dari kekufuran kesyirikan.
Diantara ritual mereka yang lain Ritual “ sufliyah” sangat masyhur dikalangan tukang sihir . Tukang sihir yang melakukannya, banyak syaitan yang melayani kemauannya, yaitu mereka meletakkan Al-Qur’an di kakinya yang digunakan sebagai sandal untuk masuk ke wc kemudian membaca mantra-mantra syirkiyah, lalu masuk ke dalam ruangan dengan seenaknya dia menyuruh para jin untuk melayani keinginannya, dari santet, pelet hipnotis sampai tahan bacok, atau yang lainnya. Disyaratkan tukang sihir yang melakukan jenis ini melakukan berbagai perbuatan maksiat menggauli satu mahram (yang tidak boleh dinikahi), berbuat lhiwat (Homo) , zina, mencela agama untuk membuat ridho syetan. NAUDZUBILLAHdari perbuatan kekufuran dan maksiat.
Diantara ritual mereka untuk mencari simpati syaitan yaitu dengan cara menulis ayat Al-Qur’an atau surat Al-Qur’an dengan darah haid dan sesuatu yang najis kemudian baca mantra-mantra syirkiyah.
Penjelasan Kekufuran dan Kesyirikan apa yang mereka lakukan
Dari penjelasan sebagian cara mereka yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan beberapa point :
1. Bersumpah dengan nama selain Alloh, dengan nama jin.
2. Berdoa kepada selain Alloh, baik itu isti’anah, istighosah atau istiadzah kepada jin.
3. Menyembelih untuk selain Alloh untuk jin.
4. Mencela dan menghina Alloh, Agama, Al Qur’an.
5. Berbuat berbagai macam kemaksiatan.
Insya Alloh akan dijelaskan kekufuran dan kesyirikan apa yang mereka lakukan secara singkat disini.
Hukum bersumpah dengan nama selain Alloh
Berkata Syaikh Sholeh Al-Fauzan : “ Tidak boleh kita bersumpah dengan menyebut nama selain Alloh” , Bersabda Rasululloh shalallahu ‘alahi wassalam ” Barangsiapa yang bersumpah dengan menyebut nama selain Alloh maka dia telah kafir atau berbuat syirik” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma)
Bersabda juga Rasululloh Shalallahu ‘Alaihi wassalam : “Barangsiapa yang bersumpah maka bersumpahlah dengan menyebut nama Alloh atau diam “ (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma ) (Syarh Ushulut Tsalasah,)
Hukum berdoa kepada selain Alloh
Dari Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu berkata : Rasululloh shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : ” Doa adalah ibadah.” (HR. Bukhari di dalam adabul mufrod dishahihkan Syaikh Muqbil di Shahihul musnad mima laysa fi shohihain)
Berkata Syaikh Abdul Aziz Bin Baaz Rahimahulloh : ” Adapun berdoa kepada orang mati, atau yang tidak hadir dihadapannya yang tidak mendengar ucapanmu, atau berdoa kepada patung, atau jin atau pohon dan yang selainnya maka ini perbuatan syirik orang musrik ” (Syarh Al-Ushulus Tsalasah : 14)
Hukum Menyembelih hewan untuk selain Alloh, seperti untuk jin.
Sebagaimana Alloh berfirman :
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
” Katakanlah (Muhammad) sesungguhnya Sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Rabb semesta alam”(QS. Al-An’am : 162)
Yang dimaksud dengan َنُسُكِي disini adalah sembelihan
Berkata Syaikh Sholih Al-Fauzan : ” Diambil faedah dari ayat ini bahwa Sholat dan sembelihan termasuk ibadah” dan beliau berkata juga : “Menyembelih untuk selain Allah syirik besar dikarenakan menyembelih digandengkan dengan sholat dimana barangsiapa yang sholat untuk selain Allah maka dia telah berbuat syirik, demikian juga barangsiapa yang meyembelih utnuk selain Allah maka dia telah berbuat syirik (Mulakhos Syarh Kitabit Tauhid, Syaikh Al-Fauzan : 95)
Allah ta’ala berfirman :
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
” Laksanakanlah sholat karena Rabbmu dan berkurbanlah ” (QS. Al-Kautsar : 2)
Berkata Syaikh Ibnu Baaz Rahimahulloh : ” Dan ini menunjukkan menyembelih dan sholat adalah ibadah, dikarenakan keduanya diperintahkan, barangsiapa yang menyembelih untuk selain Allah maka dia telah berbuat syirik, sebagaimana kalau sholat diperuntukkan untuk selain Alloh. Maka barangsiapa yang menyembelih untuk berhala, Jin dan selain mereka maka dia telah berbuat syirik” . (Syarh Kitabit Tauhid, hal : 68 )
Hukum Mencela dan menghina Alloh, Agama dan Menghina Al-Qur’an.
Allah ta’ala berfirman :
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, nisacaya mereka menjawab : Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja, katakanlah mengapa kepada Allah dan ayat-ayatnya serta RasulNya kamu berolok-olok. Dan tidak perlu kamu meminta maaf karena kamu telah kafir setelah beriman” (QS. At-Taubah : 65-66)
Berkata Syaikh Sholeh Al-Fauzan : ” Menjelaskan hukum bersendau gurau dengan sesuatu yang di dalamnya terdapat penyebutan nama Alloh, Al-Qur’an atau Rasululloh Shalallahu ‘alahi wassalam bahwasanya itu termasuk perbuatan kekufuran.” (Mulakhos Syarh kitab Tauhid : 384)
Berkata Ali Radiyallahu ‘anhu : ” Barangsiapa yang mengingkari satu huruf dari al- Qur’an maka sungguh dia telah kafir dengan seluruhnya “.
Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin : ” Kaum muslimin sepakat sebagaimana yang dinukilkan - oleh penulis Ibnu Qudamah – barangsiapa yang mengingkari dari Al-Qur’an satu surat atau ayat atau satu huruf yang disepakati atasnya maka dia Kafir” (Syarh Lumatul I’tiqad, Syaikh Ibnu Utsaimin : 84)
Kalau mengingkari satu huruf saja dari Al-Qur’an bisa kafir, lalu bagaimana menjadikan Al-Qur’an sebagai sandal untuk masuk WC , maka tidak diragukan akan KEKUFURANNYA, semoga Alloh memutuskan leher mereka. Amin)
KEEMPAT : BUKTI KEBUSUKKAN MEREKA
Yaitu dengan melihat kenistaan yang mereka lakukan, berbagai ritual kekufuran dan kesyirikan yang mereka lakukan, kemudian sebagian mereka mengaku sebaik-baik manusia….!!!!, atau orang alim, menipu orang dengan memakai “aksesoris agama” nauzubilah atau seakan-akan mereka menampilkan sisi positif dari ilmu sihir dengan tampilan entertaiment atau pengobatan gratis! atau digunakan untuk menolong orang katanya…?! atau yang lainnya .naudzubillah……. Demi Alloh kebusukkan mereka sangat tecium bau…… sampai orang awam ahlus sunnah yang memiliki ilmu sedikit pun mencium bau busuknya. Apapun tampilan dan namanya…….
Berkata Syaikh Sholeh Al – Fauzan : ” Sebagian yang lain dari mereka (para tukang sihir dan dukun) menampakkan seperti seorang wali yang memiliki “kehebatan” dan karomah, seperti masuk kedalam api, memukul dirinya dengan pedang, memegang ular dan yang selainnya, yang demikian itu pada hakekatnya mereka adalah dajjal, tukang sihir dal wali (kekasih) syaithan. (irsyaadu Ilaa Shohihul I’tiqood : 102) Lihat lah bagaimana Syaikh Soleh Al-Fauzan mencium bau busuk mereka, walaupun mereka menampilkan seakan-akan orang sholeh, orang alim, atau menampakkan seakan – akan mereka wali-wali Alloh…..apakah Syaikh Sholeh Al-Fauzan tertipu….atau para ulama lainya tertipu…. tidak bahkan mereka mengatakan, para tukang sihir dan dukun itu adalah dajjal, wali-wali syaithan…… begitu juga para masyaikh, penuntut ilmu bahkan orang awam dikalangan ahlus sunnah insya Alloh tidak tertipu dengan mereka… karena kebusukkan mereka baunya sangat menyengat
KELIMA : BUKTI KEDZOLIMAN DAN KEJAHATAN MEREKA
Diantaranya
1. Menyesatkan Aqidah Kaum Muslimin dengan berbagai kesyirikan dan kekufuran yang mereka kampanyekan.
Seperti mengaku mengetahui ilmu ghoib, berdoa kepada selain Alloh, berdoa kepada jin dengan mantra-mantra yang disebarkan ditengah-tengah kaum muslimin, menyebarkan ilmu sihir diantaranya ilmu tenaga dalam, pelet, hipnotis dan lain-lain dari segala kesesatan aqidah dan kekufuran yang mereka sebarkan. Nudzubillah semoga Alloh memutuskan leher-leher mereka.
2. Menyantet, memelet orang seenaknya
Terlalu banyak sudah yang menjadi korban atas kejahatan mereka dengan kedua mata kepala saya sendiri saya saksikan, bagaimana penderitaan orang yang disantet sakit bertahun-tahun, diantara mereka ada yang gila, diantara mereka ada yang selalu dihantui perasaan aneh-aneh, stress dan lainnya. Kalau satu ini saja kejahatan mereka, cukuplah menjadi bukti kedzoliman mereka. Alloh Ta’ala berfirman :
وَأَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ عَذَابًا أَلِيمً
” Dan Kami telah menyediakan bagi orang-orang dzolim azab yang pedih” (Qs. Al Furqan : 37)
3. Mengambil harta-harta kaum muslim secara dzolim dalam prektek dukun dan persihiran mereka. Profesi mereka pun sesuatu yang haram, maka mengambil uangnya pun perkara yang haram. Berapa banyak orang yang dibodohi oleh mereka seperti memberikan satu juta digandakan menjadi 10 juta, bukan berganda malah hilang….!!! Dll.
4. Sebagian dukun mencabuli pasien, dukun As sebagai contoh, selainnya pun banyak…
Wahai Saudaraku janganlah terpengaruh oleh propaganda dukun dan sejenisnya yang mengkampanyekan perdukunan dan ilmu sihir mereka, baik itu lewat media koran, majalah, elektronik, internet, televisi dan lainnya.
Ingatlah mempelajari sihir merupakan bentuk kekufuran, tidaklah seseorang melalui tahap untuk belajar sihir atau menyihir orang kecuali melakukan peribadatan kepada syaitan.
Hukum mempelajari ilmu shir
Berkata Al-Haafidz Ibnu Hajar pada firman Alloh Ta’ala :
إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلا تَكْفرْ
Artinya : “Sesungguhnya kami adalah fitnah (ujian), maka janganlah kalian kafir” (QS. Al-Baqarah : 102 )
“bahwa di dalam ayat ini terdapat isyarat mempelajari sihir merupakan perbuatan kekufuran maka mengamalkan sihir merupakan perbuatan kekafiran” (Fathul Bari :jilid 10. hal: 262, maktabah As-shofa)
Berkata Syaikh Abdul ‘Aziz Bin Baaz : ” Sihir adalah perbuatan mungkar, dan kesyirikan, karena tidaklah didapatkanya kecuali dengan menjalin hubungan dengan syaithan, mendekatan diri dan beribadah kepada mereka (syathan) dari selain Alloh ” (Syarh kitab tauhid : 212)
Berkata As-Syaikh Sholeh Alu Syaikh : ” Sihir adalah salah satu macam perbuatan syirik akbar (besar) kepada Alloh”(Tamhiid syarh kitab Tauhid : 296)
Berkata Syaikh Ahmad An – Najmi Rahimahullah : ” Sungguh Alloh Subhanhu wa Ta’ala telah mengkhabarkan bahwa mempelajari sihir hukumnya kafir, dan melajimkan yang demikian itu bahwa mengamalkan sihir hukumnya kafir.” (Syarh Nawaqidul Islam : 257)
Jelas dengan gamblang dari ayat ini bahwa seseorang tidak mungkin belajar sihir kecuali dia melakukan perbuatan kekufuran “ (Qaulul Mufid Fi Adilatit Tauhid : 136)
Berkata Syaikh Yahya Al Hajuri : ” Pada Hadist dari Abi Huhairoh Radiyallahu ‘Anhu bahwa Rasululloh shallallahu ‘Alaihi wassalam bersabda : ” Jauhilah oleh kamu dosa yang membinasakan : “‘ Syirik kepada Alloh, sihir….” 7 dosa yang membinasakan ini diantaranya sihir, dan sihir termasuk dari dosa yang membinasakan, bahkan sihir termasuk perbuatan kekufuran ( Syarah Kitab Tauhid, Kaset No 8 )
Hukum Mendatangi dukun
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, berkata : Rasulullah Sholallahu alaihi wassallam bersabda : ” Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun, membenarkan apa yang diucapkannya maka sungguh dia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wassallam “ (HR. Al-Hakim dan dishohihkan olehnya dan disepakati Imam Dzahabi dan Dishohihkan oleh Syaikh Al-Abany)
Adapun hanya sekedar bertanya saja tanpa membenarkannya maka yang seperti ini hukumnya haram, sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sebagian istri Nabi Sholallahu alaihi wassallam , Rasulullah Sholallahu alaihi wassallam bersabda :
“Barangsiapa mendatangi tukang ramal (dukun dan sejenisnya) menanyakan sesuatu maka tidak diterima sholatnya selama empat puluh malam” (HR Muslim)
(Silahkan melihat I’aanatul Mustafied Syarah Kitabit Tauhid, Syaikh Sholih Al-Fauzan, Mulakhos Syarah Kitab Tauhid, Syaikh Sholeh al-Fauzan. hal : 214)
Jangan dipahami yang namanya datang sekedar datang ke praktek perdukunan lalu bertanya , termasuk yang menduduki kedudukan mendatangi dukun, seperti sengaja membuka dan mencari situs perdukunan lalu menbacanya walau sekedar iseng dan tidak membenarkannya atau sengaja dan mencari membaca rubrik paranormal yang ada di majalah atau sengaja mencari saluran tontonan televisi yang menampilkan acara perdukunan, ini termasuk kedalam hadist. Jika sekedar iseng tidak diterima shalatnya kalau membenarkan, hukumnya kafir. Naudzubillah
http://tauhiddansyirik.wordpress.com/2008/12/15/membongkar-hakekat-dukun-dan-tukang-sihir/
Post a Comment